Senin, 04 Mei 2015

HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA



1. TARIF

Tarif adalah Pembebanan Pajak atau custom duties terhadaP barang-barang yang melewati batas suatu negara.

Tarif Digolongkan menjadi :

· Bea EksPor

· Bea Transit

· Bea ImPor

Sistem Tarif :

· Single Coloum Tariffs

· Double Coloum Tariffs

· TriPle Coloum Tariffs



2. QUOTA

Quota adalah Pembatasan jumlah fisik terhadaP Produk atau barang masuk dan Produk atau barang yang keluar.

Quota terbagi dua yaitu :

1. Quota ImPort

2. Quota ExPort



3. SUBSIDI

Subsidi biasanya dibiayai oleh Pemerintah dengan kenaikan Pajak sehingga manfaat subsidi atas tarif tidak sama dengan berkurangnya kerugian surPlus konsumen dan Produsen. Subsidi secara Periodik harus dianggarkan dalam anggaran belanja, oleh karna itu manfaatnya harus ditinjau setia tahun sejalan dengan Perkembangan / Perubahan keadaan sosial ekonomi.



4. PROTEKSI

Berbagai PendaPat mengenai Proteksi :

· PendaPat mengenai Proteksi yg keliru dan yang diragukan

· PendaPat industri bayi terhada Proteksi



5. DOKUMEN

· Dokumen Pokok

Terdiri dari :

Ø Faktur Perdagangan

Ø Letter of Credit

Ø Bill of Lading

Ø Polis Asuransi

· Dokumen Tambahanl

Terdiri dari :

Ø Packing List

Ø Weight Note

Ø Measurement List

Ø insPection certificate

Ø chemical Analysis

Ø Test Certificate ,dll.

SEJARAH DAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA



1. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

1. PEMERINTAHAN ORDE LAMA (1945 -1965)

•Banyak kondisi politik dan keamanan yang tidak stabil mempengaruhi kondisi perekonomian:

– Tekanan dari Belanda masih ada

– Pemberontakan di daerah-daerah marak

•Buruknya kondisi infrastruktur ekonomi, fisik, dan non fisik sepeninggalan Jepang.



2. PEMERINTAHAN ORDE BARU (1966-1996)

• Konsentrasi ekonomi pemerintahan ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakaTmelalui pembangunan

•1966 – 1970, upaya-upaya pemulihan stabilitas ekonomi, sosial dan politik terutama rehabilitasi ekonomi

•1969, Repelita I (Rencana Pembangunan lima tahun pertama) tujuan utama: membuat Indonesia menjadi swasembada.

Dampak awal cukup mengagumkan, laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% an (1969 – 1990)

•1980-an :

– Perubahan sistem perekonomian dari sentralisasi

(1970-an) menjadi desentralisasi

– Sektor swasta semakin besar

– PMA berdatangan

•Pada tingkat mikro: Pembangunan tidak terlalu berhasil

– Jumlah kemiskinan absolut masih tinggi

– Kesenjangan ekonomi semakin besar



3. PEMERINTAHAN TRANSISI (1997 – 1998)

•Pada tahun 1997 terjadi krisis nilai tukar Baht terhadap Dollar di Thailand. Peristiwa ini kemudian menyeret situasi krisis keuangan Asia termasuk krisis yang melanda keuangan Indonesia.

•Indonesia kemudian meminta bantuan IMF, namun situasi semakin buruk dengan melemahnya nilai rupiah.

•Krisis di Indonesia kemudian meluas kepada masalah tidak hanya moneter, tapi juga politik dan keamanan. Krisis ini berujung dengan berakhirnya rezim Orba sebagai tuntutan reformasi.



4. PEMERINTAHAN REFORMASI (1999 – 2001)

•1999 : Abdurahman Wahid (Gus Dur) terpilih sebagai presiden

•Diawal kepemimpinannya kepercayaan investor mulai membaik

•2000, kondisi mulai stabil, dilihat dari:

– laju pertumbuhan hampir 5 %

– Laju inflansi rendah

– Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) rendah



2. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. SISTEM EKONOMI KAPITALIS

Adalah suatu sistem dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.

2. SISTEM EKONOMI SOSIALIS

Adalah kebalikan dari kapitalis, dimana pasar justru dikendalikan melalui perencanaan berpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme pasar, menut aktifyebabkan tidak mungkin bekerja secara efesien: oleh karena itu pemerintah atau negara turut aktif bermain dalam perekonomian.

3. SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Adalah sistem ekonomi yang mengandung beberapa elemen dari sistem kapitalis dan ekonomi sosialis, dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan walaupun dalam kadar berbeda-beda.